Loading

Jumat, 21 Juni 2013

Analisis bivariat



Analisis bivariat adalah melakukan analisis statistik untuk mengetahui keterkaitan antar 2 variabel. Berdasarkan bentuk data kategorik dan data numerik, analisis bivariat kemungkinan dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu: 1 data kategorik dengan data kategorik diuji menggunakan uji beda proporsi, 2 data kategorik dengan data numerik diuji menggunakan uji beda rata-rata, data numerik dengan data kategorik diuji menggunakan uji beda rata-rata, 4 data numerik dengan data numerik diuji menggunakanuji korelasi.

Uji beda rata-rata dikelomopokkan menjadi dua yaitu: a. uji beda 2 rata-rata,  Uji ini dikelompokkan menjadi uji beda rata-rata sampel berpasangan menggunakan paired t test  dan uji sampeltidak berpasangan menggunakan Independent Sample T Test. b. Uji beda lebih 2 rata-rata menggunakan annova.

Uji di atas dapat dilakukan apabila data berdistribusi normal. Untuk mengetahui normal atau tidaknya data maka dapat diuji dengan: a. Mean median modus, berdistribusi normal apabila kisaran nilainya tidak jauh berbeda, b. Kolmogrof smirnov,  data berdistribusi normal apabila nilai P>0,05, dan data berdistribusi tidak normal apabila nilai P<0,05 c. Skweness, data berdistibusi normal apabila nilainya berkisar anatara -1,27 sampai 1.27 d. Histogram, data berdistribusi normal jika titik puncak grafik berada di tengah dan kaki grafik seimbang antara kiri kanan, e. QQ plot, data  berdistribusi normal apabila nilainya terletak di seputar garis scatter dan seimbang atas bawah f. Blox splot, data berdistribusi normal apabila box tidak tinggi; tangkai pendek, seimbang atas bawah; median terletak di tengah; tidak ada outlier, kalaupun ada jumlahnya seimbang atas bawah.

Setelah diuji normality dengan menggunakan uji di atas dan didapatkan data berdistribusi tidak normal maka maka dapat dilakukan salah satu atau kedua uji berikut  a. uji secara langsung dengan uji non-parametrik , untuk paired T-test menggunakan uji Wilcoxon, untuk independent  sampel T-test menggunakan Uji Man Withney, dan Anova menggunakan Uji Kruskal Wallis. b. menormalkan data (normalisasi) dapat dilakukan dengan memisingkan outlier.

oleh  filzah Mutia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar